Serial Belajar TAHSIN Bersama Ustadz Ulin Nuha* (Serial 1 - 5)
Tahsin Quran, Ilmu
Untuk Menyempurnakan Belajar Al Quran
Membaca Al Quran
merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Oleh karena itu membaca dan juga
mempelajari Al Quran hukumnya wajib bagi setiap muslim. Tidak hanya cukup
dengan membacanya saja, kitab suci Al Quran tentu harus dipelajari. Setiap
muslim diwajibkan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran yang
terkandung di dalam kitab suci Al Quran. Di dalam mempelajari Al Quran pun
tidak bisa sembarangan. Ada ilmu-ilmu yang harus dipelajari dalam proses
belajar Al Quran, di antaranya yaitu tahsin
Quran.
Tahsin Quran di
dalam Islam mempunyai makna bahwa di dalam membaca Kitab Suci Al Quran haruslah
benar dan tepat demi terjaganya keaslian praktik dakwah sesuai yang diajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Tahsin sendiri di dalam Bahasa Arab mempunyai arti
memperbaiki, memperkaya atau menguatkan. Tahsin Quran juga dapat diartikan
sebagai penyempurnaan hal-hal yang berkaitan dengan kesempurnaan lafaz
pengucapan huruf-huruf Al Quran dan penyempurnaan dalam pengucapan hukum
hubungan di antara huruf dengan huruf yang lain seperti ikhfa, idzhar, idgham,
dan yang lainnya.
1. Hukum belajar
Tahsin Hukum dalam belajar ilmu Tahsin (Ilmu tajwid) sebagai disiplin ilmu
dalam mempelajari Al Quran adalah fardu Kifayah. Sedangkan hukum membaca kitab
Suci Al Quran dengan memakai aturan ilmu tajwid adalah Fardu ain. Dengan
begitu, membaca Al quran dengan menggunakan tajwid menjadi wajib hukumnya.
Siapa pun yang di dalam membaca Al Quran tidak mempergunakan hukum tajwid maka hukumnya menjadi dosa,
karena Allah SWT telah menurunkan Kitab Suci Al Quran beserta tajwidnya. Oleh
karena itu di dalam proses membaca Al Quran yang baik dan benar, maka juga
diwajibkan untuk mempelajari Ilmu-Ilmu tajwid demi kesempurnaan dalam membaca Al
Quran.
2. Tujuan dari
Tahsin Tilawah Tujuan utama dari Tahsin Quran sendiri yaitu menjaga lidah dari
salah-salah dalam membaca Al Quran. Kesalahan dalam membaca Al Quran sendiri
ada 2 macamnya, yaitu Al Lahnul Jaliy dan Al Lahnul Kofiy. Al Lahnul Jaliy adalah
kesalahan yang begitu terlihat jelas di kalangan ataupun kalangan ahli tajwid.
Kesalahan tersebut antara lain perubahan bunyi, perubahan harakat, memanjangkan
huruf yang seharusnya pendek atau pun sebaliknya dll. Kesalahan kedua, Al
Lahnul Kofiy yaitu kesalahan kecil yang tidak diketahui, kecuali oleh orang
yang tidak mempunyai keahlian khusus dalam penyempurnaan pembacaan Al Quran.
Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain, tidak digunakannya hukum-hukum
bacaan, tidak diterapkannya kaidah ghunnah di dalam huruf-huruf yang semestinya
menggunakan ghunnah
3. Manfaat Tahsin
Quran Manfaat dari tahsin Quran sendiri antara lain, merupakan cermin keimanan
seorang umat muslim terhadap kitab suci Al Quran, Mencapai kualitas yang tinggi
di dalam membaca dan juga mempelajari Al Quran dan menghindari kesalahan di
dalam membaca Al Quran.
*Ustadz
Moh. Ulin Nuha, S.Pd.I, M.S.I
Pernah belajar di
Universitas Islam Al-Madinah Al-Munawwarah fakultas Al-Qur'an
Alumnus STIQ An-Nur
Yogyakarta
Alumnus Pascasarjana
UMY, konsentrasi Psikologi Islam
Biografi Singkat
Pengasuh PP Harun
Assyafi’i, Karangkajen, Yogyakarta
Pesantren Harun
Asy-Syafi’i saat ini diasuh oleh KH. Moh. Ulin Nuha. Beliau dilahirkan di Kota
Kudus, tanggal 19 September 1976. Di tanah kelahirannya, beliau memulai dalam
menuntut ilmu Al-Qur’an dan cabang ilmu keagamaan lainnya.
Selanjutnya beliau
pindah ke Wonosobo untuk lebih memperdalam ilmu Al-Qur’annya. Pada tahun 1999,
beliau mendapat panggilan beasiswa untuk belajar di Kota Nabi, Madinah Saudi
Arabia.
Untuk lebih
menguatkan kemampuannya di bidang Al-Qur’an beliau mengambil Fakultas
Al-Qur’an.
Di Kota Madinah ini,
beliau tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengeruk ilmu dari para ulama di
Masjid Nabawi. Beliau mendatangi Syaikh Sayyid Lasyin yang merupakan pengajar
Al-Qur’an Masjid Nabawi. Di bawah asuhan Syaikh Sayyid Lasyin inilah beliau
mendapatkan sanad Al-Qur’an riwayat Hafsh dan Syu’bah.
Pada tahun 2003
beliau pulang ke Indonesia dan selanjutnya dipercaya untuk mengajar Al-Qur’an
di PP. Taruna Al-Qur’an.
Ketika Pondok
Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Harun Asy-Syafi’i berdiri tahun 2009, beliau
dipercaya untuk mengasuh pondok ini.
0 Komentar