MASJID NABAWI DIBUKA KEMBALI SAAT PANDEMI COVID 19, TANGGAL 31 MEI 2020
"Kami harap semua orang mengikuti aturan dan
menerapkan upaya pencegahan untuk menjamin keamanan para jamaah," tulis
news update pembukaan bertahap Masjid Nabawi dengan semua tindak pencegahan
mulai 8 Syawal 1441 H atau Minggu (31/5/2020) dikutip dari Twitter
HaramainInfo.
Berikut aturan pembukaan kembali Masjid Nabawi di masa
pandemi COVID-19:
1. Masjid Nabawi tidak dibuka penuh untuk publik.
Pembukaan dilakukan secara bertahap.
2. Semua karpet untuk ibadah jamaah saat ini belum
digunakan. Jamaah akan beribadah di lantai Masjid Nabawi
3. Hanya area perluasan dan halaman Masjid Nabawi yang
dibuka untuk jamaah
4. Pintu masuk Raudhah masih belum bisa diakses
masyarakat umum atau jamaah
5. Jamaah harus mengikuti aturan pencegahan dan
menggunakan masker saat hendak beribadah di Masjid Nabawi
6. Ada rencana untuk melakukan sterilisasi Masjid Nabawi
dan mencuci lantai usai sholat
7. Pembayaran biaya parkir Masjid Nabawi menggunakan
aplikasi elektronik melalui smartphone. Hanya 50 persen kapasitas parkir yang
disediakan untuk jamaah
8. Buka puasa di Masjid Nabawi dan area sekitarnya masih
belum dilaksanakan
9. Jumlah jamaah yang boleh masuk Masjid Nabawi hanya 40
persen dari kapasitas tempat
10. Penghentian distribusi air zam-zam dalam botol dan
kontainer masih diterapkan di Masjid Nabawi
11. Kami harap semua mengikuti dan menerapkan upaya
pencegahan ini demi keamanan bersama.
Pengaturan juga diterapkan pada gerbang yang digunakan
para jamaah untuk memasuki Masjid Nabawi. Gerbang tersebut berbeda untuk jamaah
pria dan wanita.
A. Gerbang Masjid Nabawi untuk jamaah pria
1. Al-Hijrah gerbang 4
2. Quba gerbang 5
3. King Saud gerbang 8
4. Imam Al-Bukhari gerbang 10
5. King Fahd gerbang 21
6. King Abdulaziz gerbang 34
7. Makkah gerbang 37
Gerbang Salam tetap ditutup untuk jamaah.
B. Gerbang Masjid Nabawi untuk jamaah wanita
1. Gerbang nomor 13
2. Gerbang nomor 17
3. Gerbang nomor 25
4. Gerbang nomor 29.
Berikut kita tampilkan Sholat Isya’ di Masjid Nabawi tanggal 4 Juni 2020 dengan Imam Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim. Beliau adalah Salah seorang imam dan khatib Masjid Nabawi, dan anggota Dewan Hakim Musabaqah Al-Quran Al-Karim Internasional
SURAT YANG DIBACA IMAM: SURAT AL FURQAAN AYAT 20 - 34
وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ مِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَ اِلَّاۤ اِنَّهُمۡ
لَيَاۡكُلُوۡنَ الطَّعَامَ وَيَمۡشُوۡنَ فِى الۡاَسۡوَاقِ ؕ وَجَعَلۡنَا
بَعۡضَكُمۡ لِبَعۡضٍ فِتۡنَةً ؕ اَتَصۡبِرُوۡنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيۡرًا
20. Dan Kami tidak
mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan
makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai
cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.
وَقَالَ الَّذِيۡنَ لَا يَرۡجُوۡنَ لِقَآءَنَا لَوۡلَاۤ اُنۡزِلَ
عَلَيۡنَا الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ اَوۡ نَرٰى رَبَّنَا ؕ لَـقَدِ اسۡتَكۡبَرُوۡا فِىۡۤ
اَنۡفُسِهِمۡ وَعَتَوۡ عُتُوًّا كَبِيۡرًا
21. Dan orang-orang
yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) berkata, “Mengapa
bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita atau (mengapa) kita (tidak)
melihat Tuhan kita?” Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka dan
benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan kezhaliman).
يَوۡمَ يَرَوۡنَ الۡمَلٰٓٮِٕكَةَ لَا بُشۡرٰى يَوۡمَٮِٕذٍ
لِّـلۡمُجۡرِمِيۡنَ وَ يَقُوۡلُوۡنَ حِجۡرًا مَّحۡجُوۡرًا
22. (Ingatlah) pada
hari (ketika) mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar
gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, “Hijran mahjura.”
وَقَدِمۡنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوۡا مِنۡ عَمَلٍ فَجَعَلۡنٰهُ هَبَآءً
مَّنۡثُوۡرًا
23. Dan Kami akan
perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang beterbangan.
اَصۡحٰبُ الۡجَنَّةِ يَوۡمَٮِٕذٍ خَيۡرٌ مُّسۡتَقَرًّا وَّاَحۡسَنُ
مَقِيۡلًا
24.
Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling
indah tempat istirahatnya.
وَيَوۡمَ تَشَقَّقُ السَّمَآءُ بِالۡـغَمَامِ وَنُزِّلَ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ
تَنۡزِيۡلًا
25. Dan (ingatlah)
pada hari (ketika) langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat
diturunkan (secara) bergelombang.
اَلۡمُلۡكُ يَوۡمَٮِٕذِ اۨلۡحَـقُّ لِلرَّحۡمٰنِؕ وَكَانَ يَوۡمًا
عَلَى الۡكٰفِرِيۡنَ عَسِيۡرًا
26. Kerajaan yang
hak pada hari itu adalah milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang
sulit bagi orang-orang kafir.
وَيَوۡمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيۡهِ يَقُوۡلُ يٰلَيۡتَنِى
اتَّخَذۡتُ مَعَ الرَّسُوۡلِ سَبِيۡلًا
27. Dan (ingatlah)
pada hari (ketika) orang-orang zhalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya)
seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.
يٰوَيۡلَتٰى لَيۡتَنِىۡ لَمۡ اَتَّخِذۡ فُلَانًا خَلِيۡلًا
28. Wahai, celaka
aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),
لَقَدۡ اَضَلَّنِىۡ عَنِ الذِّكۡرِ بَعۡدَ اِذۡ جَآءَنِىۡ ؕ وَكَانَ
الشَّيۡطٰنُ لِلۡاِنۡسَانِ خَذُوۡلًا
29. sungguh, dia
telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur'an) ketika (Al-Qur'an) itu telah
datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.”
وَقَالَ الرَّسُوۡلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوۡمِى اتَّخَذُوۡا هٰذَا
الۡقُرۡاٰنَ مَهۡجُوۡرًا
30. Dan Rasul
(Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an
ini diabaikan.”
وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا مِّنَ الۡمُجۡرِمِيۡنَؕ
وَكَفٰى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَّنَصِيۡرًا
31. Begitulah, bagi
setiap nabi, telah Kami adakan musuh dari orang-orang yang berdosa. Tetapi
cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong.
وَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ الۡـقُرۡاٰنُ
جُمۡلَةً وَّاحِدَةً ۛۚ كَذٰلِكَ ۛۚ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُـؤَادَكَ
وَرَتَّلۡنٰهُ تَرۡتِيۡلًا
32. Dan orang-orang
kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?”
Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya
secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).
وَلَا يَاۡتُوۡنَكَ بِمَثَلٍ اِلَّا جِئۡنٰكَ بِالۡحَـقِّ وَاَحۡسَنَ
تَفۡسِيۡرًا
33. Dan mereka
(orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh,
melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik.
اَلَّذِيۡنَ يُحۡشَرُوۡنَ عَلٰى وُجُوۡهِهِمۡ اِلٰى جَهَـنَّمَۙ
اُولٰٓٮِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ سَبِيۡلًا
34. Orang-orang yang
dikumpulkan ke neraka Jahanam dengan diseret wajahnya, mereka itulah yang
paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. (dari berbagai sumber)
0 Komentar