Sate Kocor Mbah Mulyorejo di Jalan Paris
Dinamakan Sate Kocor, karena sebelum disantap, hidangan disiram dengan rempah-rempah.
Kocor terbuat dari Rempah-rempah yang dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam botol.
Semua jenis rempah-rempah diolah itu diantaranya bawang, kemiri, merica, pala, lengkuas dan lainnya.
Sate Kocor hanya menggunakan bahan daging sapi.
Namun, ada menu sate Kocor lainnya yang setiap satu sunduknya terdapat gajih
Gajih, yakni lemak daging yang kenyal, namun akan menjadi berminyak setelah dibakar.
Sate yang masih dalam proses dibakar cukup memancing siapapun yang mencium aromanya.
“Sate Kocor ini khusus menggunakan daging sapi, karena memang awalnya begitu,” ujar Sholeh, pemilik Sate Kocor di Jalan Paris, Rabu malam.
Kata Sholeh, Sate Kocor merupakan kuliner warisan leluhur di Tanah Jawa.
Dalam membuat lontong, Sholeh sangat berhati-hati dan menjaga cita rasanya.
Lontong dibungkus menggunakan daun pisang terpilih.
Tidak bisa asal jadi dalam proses pembuatan lontong itu.
“Jadi daun pisang dan berasnya harus pilihan, tidak bisa asal-asalan,” ucap Sholeh.
Begitu juga cara mengukusnya, dan kadar air yang digunakan.
“Makanya lontong yang enak dan punya tampilan bagus biasanya berwarna hijau di bagian luarnya.”
Selain lontong, daging sapi juga harus diperhatikan agar kesegarannya selalu terjaga.
“Daging sapi harus selalu terjaga segar,” kata Sholeh.
Itu karena daging adalah bahan utama Sate Kocor.
“Sate Kocor malah sebenarnya asli dari Jogja,” kata Sholeh.
“Lebih tepatnya, sate Kocor adalah menu makan yang dulunya kerap dihidangkan untuk raja-raja kraton.”
Di sejumlah tempat di Jogja juga terdapat Sate Kocor.
Selain di Jalan Parangtritis, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Sate Kocor dapat dinikmati di Kotagede.
Sejak sore hingga malam Sate Kocor Sholeh Mulyorejo ramai pelanggan.
Warung Sate Kocor yang tutup hingga pukul 22.00 WIB itu setiap hari melayani puluhan hingga ratusan pelanggan.
Padahal Sate Kocor Sholeh terbilang baru.
Tempatnya pun masih sederhana, berada di balik Gapura.
Namun, mobil dan motor yang parkir di Sate Kocor Sholeh cukup banyak.
Seporsi Sate Kocor Spesial dibandrol Rp 35 ribu. Sate Kocor Hemat Rp 25 ribu. Sate Daging Rp 25 ribu. Lontong Sayur Rp 10 ribu.
Bahkan Sate Kocor Sholeh bakal menyediakan iga Gongso.
Foto Iga Gongso itu sudah dipajang di lembaran menu makan.
Menu minumnya juga sederhana, ada es teh, teh panas, es jeruk, dan jeruk panas, juga kopi sesuai pesanan.
Istimewanya, pelanggan yang datang di Sate Kocor Sholeh, kebanyakan adalah dokter.
Selain mahasiswa dan dosen, Sate Kocor Sholeh juga banyak pelanggan dari pengusaha.
“Saya tahu dari sosial media,” kata Adi, pengusaha ketela, dari Bangunjiwo di pasar Karangkajen.
Adi mengaku baru kali pertama datang ke Sate Kocor Sholeh.
Ia datang bersama anak-anaknya yang menunggu di mobil memborong 4 porsi Sate Kocor.
Untuk mengenalkan Sate Kocornya, Sholeh dibantu oleh ketiga anaknya dan memposting di sosial media.
Terkait pandemi, Sholeh mengaku tidak terpengaruh.
Semua usaha yang dirintisnya berjalan lancar.
0 Komentar