Terjemah:

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili,

 Apakah kamu tidak menyaksikan dengan penglihatanmu akan keagungan kemampuan Allah, bagaimana Dia “mengarak,” maksudnya menggiring “awan,” dalam bentuk potongan yang terpisah-pisah “kemudian menjadikannya bertindih-tindih,” antara potongan-potongan tersebut. Kemudian Allah menjadikan awan bertumpuk-tumpuk seperti gunung “maka terlihatlah olehmu hujan,” yaitu gerimis air dan hujan yang muncul dari celah-celah awan dalam bentuk rintik-rintikan yang terpisah agar dapat digunakan tanpa adanya unsur bahaya. Parit-parit menjadi penuh, sungai-sungai mengalir deras, laembah-lembah mengalirkan air, tanah-tanah ditumbuhi tumbuhan yang indah. Terkadang Allah menurunkan dari awan itu salju yang merusak obyek yang ditimpanya “maka ditimpakanNya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendakiNya dan dipalingkanNya dari siapa yang dikehendakiNya,” maksudnya sesuai dengan ketetapan takdirNya dan hikmah-hikmahNya yang terpuji. “kilauan kilat awan itu hampir-hampir,” maksudnya hampir saja kilatan cahaya awan karena dahsyatnya “menghilangkan penglihatanmu,” bukankah Dzat yang mengadakan dan mengaraknya untuk para hambaNYa yang membutuhkan dan menurunkannya dengan cara yang menyebabkan mudah dimanfaatkan tanpa mendatangkan bahaya adalah (Dzat) Yang Mahasempurna kekuasaanNya, terlaksana setiap kehendakNya dan luas rahmatNya?

 


0 Komentar