Download Ebook Terjemah “Kitab Fat-hul Qawiyyil Matin fi Syarhil Arba’in wa Tatimmatul Khamsin” karya Syaikh Abdulmuhsin Al-Abbad Al-Badr
Download Ebook Terjemah “Kitab Fat-hul Qawiyyil Matin fi Syarhil Arba’in wa
Tatimmatul Khamsin” karya Syaikh Abdulmuhsin Al-Abbad Al-Badr
Judul Ebook
Penjelasan 50 Hadits Inti Ajaran Islam
Terjemah Kitab Fat-hul Qawiyyil Matin fi Syarhil Arba’in wa Tatimmatul Khamsin
Penulis
Syaikh ‘Abdul-Muhsin bin Hamd Al-’Abbad Al-Badr
Penjelasan 50 Hadits Inti Ajaran Islam
Terjemah Kitab Fat-hul Qawiyyil Matin fi Syarhil Arba’in wa Tatimmatul Khamsin
Penulis
Syaikh ‘Abdul-Muhsin bin Hamd Al-’Abbad Al-Badr
Penerjemah
Ustadz Abu Abdillah Arief Budiman, Lc. (Beliau adalah Pengajar Ma’had As-Sunnah Cirebon dan alumni Universitas Islam Madinah)
Ustadz Abu Abdillah Arief Budiman, Lc. (Beliau adalah Pengajar Ma’had As-Sunnah Cirebon dan alumni Universitas Islam Madinah)
Muqaddimah Penulis
Syaikh ‘Abdul-Muhsin bin Hamd Al-’Abbad Al-Badr
Syaikh ‘Abdul-Muhsin bin Hamd Al-’Abbad Al-Badr
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
Segala puji bagi Allah yang Maha Memberi, Yang Maha Menyempurnakan segala
kenikmatan. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk
disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan
Rasul-Nya, tuan semua orang Arab dan orang ‘Ajam (selain
Arab). Yang dikhususkan oleh Rabb-nya dengan sifatjawami’ul kalim (memiliki
kemampuan berkata-kata singkat, namun memiliki makna yang mendalam). Ya Allah
curahkanlah shalawat, salam, dan barakah-Mu atasnya dan atas keluarganya yang baik dan
mulia. Dan curahkan pula atas para sahabatnya, para pelita kegelapan dan
kegulitaan. Mereka yang telah Allah jadikan umat terbaik, dan yang terbaik dari
semua umat. Dan curahkanlah pula atas setiap orang yang mengikuti jejak mereka,
yang hatinya kosong dan selamat dari kedengkian terhadap mereka, orang-orang
yang beriman.
Amma ba’du (adapun
setelah itu), sesungguhnya di antara tema-tema yang ditulis oleh para ulama
dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
hadits-hadits arba’in. Yaitu kumpulan empat puluh hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini mereka tulis dengan berdasarkan
hadits yang berkaitan dengan keutamaan menghafal empat puluh hadits dari
hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. An-Nawawi menyebutkan di mukadimah kitab Arba’in-nya bahwa hadits tersebut datang dari
sembilan orang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
ia sebutkan. Kemudian ia berkata, “Dan para ulamahuffazh (penghafal
hadits) sepakat bahwa hadits tersebut adalah hadits dha’if, walaupun jalannya banyak”. Dan beliau
sebutkan bahwa ia menulis kitab Arba’in-nya bukan berlandaskan pada hadits tersebut,
akan tetapi disebabkan oleh hadits-hadits yang lain. Seperti sabdanyashallallahu ‘alaihi wa sallam, “Hendaknya orang yang
menyaksikan (hadir) di antara kalian menyampaikan kepada yang tidak hadir“. Dan sabdanya “Semoga Allah memuliakan
seseorang yang mendengarkan perkataanku, lalu ia memahaminya…”. Kemudian beliau pun menyebutkan tiga belas
orang ulama yang menulis Arba’in. Yang paling pertama dari mereka adalah
Abdullah bin Al-Mubarak, dan yang paling akhir adalah Al-Baihaqi. Kemudian
beliau berkata setelahnya, “Dan masih banyak lagi dari para ulama yang jumlah
mereka tidak terhitung, baik dari kalangan terdahulu maupun yang belakangan”.
Kemudian beliau berkata lagi, “Kemudian di antara ulama ada yang mengumpulkan Arba’in dalam
bidang pokok-pokok agama, sebagian mereka dalam bidang furu’ (cabang-cabang
agama), sebagian mereka dalam bidang jihad, sebagian mereka dalam bidang zuhud,
sebagian mereka dalam bidang adab (akhlak), dan sebagian mereka dalam bidang khuthbah-khuthbah. Seluruh mereka bermaksud baik, semoga Allah
meridhai orang-orang yang bermaksud baik tersebut. Dan saya memandang sesuatu
yang lebih penting dari semua ini. Yaitu kumpulan empat puluh hadits yang
mencakup semua bidang tersebut. Yang setiap haditsnya merupakan satu kaidah
penting dari kaidah-kaidah agama Islam. Yang para ulama pun telah menyifati
hadits-hadits tersebut merupakan poros Islam, atau separuh dari Islam, atau
sepertiganya atau semisal itu. Kemudian saya (Imam An-Nawawi) berusaha
untuk konsisten dalam mengumpulkan hadits-hadits shahih saja
dalam kitab Arba’in ini.
Yang sebagian besarnya terdapat dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Saya sebutkan hadits-hadits tersebut dengan
tanpa sanad agar
mudah untuk dihafalkan, dan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua orang insya Allah… dan hendaknya orang yang mengharapkan
akhirat mengatahui hadits-hadits ini, karena hadits ini benar-benar mencakup
perkara-perkara penting, dan perkara-perkara yang berkenaan dengan ketaatan.
Dan hal ini sangat jelas bagi orang yang memperhatikannya”.
Dan hadits-hadits yang dikumpulkan oleh An-Nawawi rahimahullah berjumlah
empat puluh dua (42) hadits. Dan beliau menyebutnya Arba’in (empat
puluh) untuk penggenapan saja. Kitab Arba’in ini
dan kitab Riyadhush Shalihin telah
diterima oleh kaum Muslimin. Kedua kitabnya ini sangat masyhur dan begitu
diperhatikan. Dan kitab pertama yang terbersit dalam pikiran setiap orang dalam
masalah hadits bagi pemula adalah kitab Arba’in karya
Imam An-Nawawi rahimahullah ini.
Dan Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah telah
menambahkannya delapan hadits yang juga termasuk jawami’il kalim, hingga akhirnya berjumlah lima puluh (50)
hadits. Dan kemudian beliau syarah (jelaskan)
sendiri dalam kitabnya Jami’ul ‘Ulumi wal Hikam fi
Syarhi Khamsina Haditsan min Jawami’il Kalim. Dan sungguh kitab-kitab syarah dari
kitabArba’in karya Imam An-Nawawi sangat banyak. Di
antaranya ada yang ringkas, dan ada pula yang panjang. Dan syarah yang
paling luas adalah syarah Ibnu
Rajab Al-Hanbali rahimahullah ini.
Dan saya (Syaikh Abdul Muhsin) memandang syarah Arba’in ditambah
delapan hadits oleh Ibnu Rajab ini (akan saya) syarah dengan
syarah yang yang menengah, bahkan mendekati ringkas. Namun mencakup syarah setiap
hadits dalam bentuk yang berurutan dalam paragraf-paragraf, kemudian di akhirnya
(saya) tambahkan beberapa faidah hadits. Dan saya banyak mengambil faidah
(dalam penjelasan kitab Arba’in ini)
dari kitab-kitab syarah karya
An-Nawawi, Ibnu Daqiq Al-’Id, Ibnu Rajab, Ibnu ‘Utsaimin, dan Fat-hul Bari karya
Ibnu hajar Al-’Asqalani. Dan saya namakan “Fat-hul Qawiyyil Matin fi
Syarhil Arba’in wa Tatimmatil Khamsin, lin Nawawi wa Ibni rajab rahimahumallah“. Dan Al-Matin termasuk
nama-nama Allah. Allah berfirman dalam surat Adz-Dzariyat:
إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Sesungguhnya Allah, Dialah Maha
Pemberi rezeki, yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. [QS. Azd-Dzariyat: 58].
Yang
maknanya adalah yang Maha Memiliki Kekuatan yang Kokoh, sebagaimana diterangkan
dalam kitab-kitab tafsir. Dan saya wasiatkan kepada para penuntut ilmu untuk
menghafalkan lima puluh hadits ini, yang mencakup jawami’ul kalim Rasulullah
yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan (akhirnya) saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar
memberikan manfaat (kepada yang lain) dengan syarah ini,
sebagaimana Allah telah memberi manfaat dengan kitab aslinya. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar dan Maha Menjawab (doa). Wa shallallahu wa sallama wa
Baraka ‘ala abdihi wa nabiyyihi Muhammad wa ‘ala Alihi wa Shahbihi ajma’in.
***
Jazahullahu
khaira kepada Ustadzuna Arief Budiman, Lc. (Beliau adalah Pengajar Ma’had As-Sunnah
Cirebon) yang telah menghadiahkan file terjemah kitab Fat-hul Qawiyyil Matin fi
Syarhil Arba’in wa Tatimmatul Khamsin
(Sumber: http://salafiyunpad.wordpress.com)
0 Komentar