Ibadah Haji merupakan ibadah fisik, prosesinya pun sangat melelahkan bahkan kurang tidur pun sering terjadi. Prosesi ibadah haji bisa memakan waktu 5 hari, dimulai dari Tanggal 8 Dzulhijjah berangkat ke Arofah untuk besoknya wukuf kemudian Mabit di Muzdalifah malamnya dan Mabit di Mina untuk melontar jamrah (Tgl 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah) sampai pelaksanaan Thawaf Ifadhah. Semua rangkaian ibadah tersebut membutuhkan fisik yang sehat dan prima, jika tidak, otomatis ibadah haji Anda akan terganggu. Ditambah lagi jamaah haji seluruh dunia akan berkumpul secara bersama-sama dalam satu tempat. Bisa dibayangkan persoalan-persoalan yang akan muncul, ya kan?
Anda bisa bayangkan jutaan manusia berkumpul dalam satu titik. Mereka membutuhkan makan-minum, tempat istirahat, tempat MCK (Mandi Cuci Kakus) dan lain-lain. Tempat Mandi/ Toiletnya cukup banyak tetapi yang memakainya pun lebih banyak lagi. Antri Kamar Mandi di Arofah bisa panjang. Belum lagi jika antri makanan, wah.., lebih panjang lagi.
Nah.., untuk menyikapi semuanya itu kita perlu bersabar dan ikhlas, tidak perlu saling serobot apalagi sikut-sikutan karena kita masih dalam kondisi ihram, larangan-larangan ihram pun harus tetap kita jaga.
Ada beberapa tips yang bisa anda terapkan selama menjalankan ibadah haji yaitu:
Di Arofah
1. Bawalah makanan kering secukupnya ketika hendak berangkat ke Arofah untuk bekal jika makanan belum disiapkan oleh petugas Maktab. terutama bagi Anda yang sering ngemil. Jangan membawa barang terlalu banyak karena akan menyulitkan Anda sendiri.
2. Bawalah perlak atau plastik ukuran 2 x 1 m, di arofah hanya disediakan kemah dan alas yang terbuat dari kain terpal tak jarang kotor dan berdebu. fungsi perlak atau plastik tersebut untuk alas tidur kita selama di Arofah, Muzdalifah dan Mina. Tahun 2009 lalu ?jamaah haji banyak yang tidak tidur karena alas yang disediakan Maktab kotor dan bercampur lumpur karena habis hujan deras. Untungnya kami sudah persiapkan perlak tersebut sehingga kain ihram tidak kotor. Untuk mengetahui barang apa yang perlu dibawa, silahkan klik daftar barang bawaan
3. Pagi hari Tanggal 9 Dzulhijjah setelah makan pagi sebaiknya Anda beristirahat/ tidur sehingga Anda bisa fresh ketika waktu wukuf tiba dan tidak ngantuk lagi. Hal ini perlu dilakukan karena setelah wukuf selesai (menjelang maghrib/ matahari terbenam) kita tidak bisa tidur lagi sebab jamaah haji akan diberangkatkan ke Muzdalifah untuk Mabit di sana. Sedangkan di Muzdalifah sendiri kita tidak bisa tidur karena di tempat terbuka dan suasananya tidak memungkinkan.
4. Carilah waktu-waktu tertentu yang agak longgar jika hendak ke kamar mandi di Arofah. Biasanya pukul 04.30 - 06.00 WAS (Waktu Arab Saudi) adalah saat dimana kamar mandi di Arofah penuh sesak. Jika ingin mandi sebaiknya di atas jam 09.00 WAS biasanya antrian kamar mandi tidak terlalu penuh.
5. Jangan minum air minum yang disediakan pihak Maktab. Air Minum tersebut ditaruh di tong-tong dimana air tersebut telah dicampur dengan es batu (termasuk Air Minum di Mina) bahkan dua tahun (Tahun 2008 M) yang lalu Penulis menyaksikan sendiri air minum itu diambil dari air di tempat kamar mandi di Mina. Menurut pengalaman Penulis, banyak jamaah haji yang terkena flu, batuk dan pilek, penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan) setelah meminum air tersebut. Sebaiknya Anda membawa Air Minum sendiri secukupnya sebelum berangkat ke Arofah.?
Di Muzdalifah
1. Tetap berkumpul dengan rombongan, jangan sampai terpisah dengan rombongan sebab di Muzdalifah jamaah haji berkumpul dengan seluruh jamaah haji Indonesia. Tiap Maktab diberi tempat mabit sendiri-sendiri, hanya ditandai dengan pintu palang yang diberi Nomor Maktab. Jika Anda salah nomor maktabnya maka Anda akan diberangkatkan ke kemah di Mina yang berbeda dengan Maktab Anda, otomatis Anda akan terpisah dengan rombongan Anda.
2. Disunahkan mencari kerikil di Muzdalifah. Disekitar toilet telah disediakan kerikil dalam jumlah yang banyak. Anda bisa mencarinya di sana.
Di Mina
1. Beristirahatlah dengan cukup untuk memulihkan tenaga. Di Mina ini jamaah haji akan melaksanakan melontar jamrah. Jarak terdekat kemah jamaah haji Indonesia dengan tempat melontar jamrah (Jamarot) sekitar 2,5 Km, jarak terjauh sekitar 5 Km. Nah.., kalau PP (Pulang-Pergi) bisa dihitung sendiri deh?! Karena itu fisik dan kesehatan harus tetap dijaga agar ibadah haji Anda tidak terganggu. Banyak jamaah haji yang jatuh sakit setelah dari Mina karena kondisi fisik mulai merosot/ drop.

0 Komentar