Tak sedikit orang yang melakukan kesalahan saat mengendarai sepeda. Kesalahan ini biasanya dilakukan oleh para pesepeda atau goweser pemula. Tentu saja kesalahan-kesalahan tersebut membuat aktivitas bersepeda menjadi terasa kurang nyaman. Nah, agar Anda terhindar dari kesalahan saat bersepeda, kesalahan2 yang biasa dilakukan goweser pemula.

Kesalahan2 yang Biasa Dilakukan Goweser Pemula

Posisi sadel

Kesalahan pertama dan cukup sederhana berkaitan dengan posisi sadel. Para goweser pemula memiliki anggapan bahwa sadel lebih enak berada di posisi yang rendah. Tujuannya tak lain adalah jika kehilangan keseimbangan, maka kaki bisa segera menginjak tanah. Sepintas lalu sepertinya pemikiran ini sangatlah tepat namun sesungguhnya hal tersebut merupakan suatu kesalahan.

Posisi sadel yang terlampau rendah sesungguhnya akan membuat goweser menjadi lebih cepat lelah. Tenaga akan lebih banyak terkuras karena goweser harus mengayuh pedal dengan kekuatan yang berlebihan. Karena itu sebaiknya atur posisi sadel pada posisi yang tepat dan nyaman, tidak terlalu rendah ataupun tidak terlalu tinggi.

Posisi telapak kaki

Posisikan telapak kaki pada pedal dengan posisi yang tepat. Hindari mengayuh dengan menggunakan tumit ataupun bagian tengah telapak kaki sebab posisi telapak kaki seperti ini membuat tenaga tidak bisa optimal.

Penggunaan gir

Goweser pemula pada umumnya malas memindahkan gir. Gir yang seringkali diubah hanyalah gir bagian belakang, sementara gir bagian depan diabaikan. Kebiasaan ini bisa beresiko menyebabkan rantai keluar dari gir atau rantai menjadi lebih cepat rusak.

Rambu-rambu lalu lintas

Rambu-rambu lalu lintas di jalan raya tentunya diperuntukkan bagi semua pengguna jalan termasuk pada goweser. Sayangnya, cukup banyak para goweser pemula yang mengabaikan lampu merah dan memilih untuk menerobos saat lampu merah menyala. Tentu saja hal ini adalah suatu kesalahan yang bisa membahayakan goweser sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Saat berbelok

Salah satu dari 9 kesalahan yang biasa dilakukan goweser pemula terjadi saat hendak berbelok. Memang sepeda tidak dilengkapi dengan sistem yang bisa memberikan tanda kepada pengendara lainnya bahwa goweser hendak berbelok. Tetapi bukan berarti goweser tak perlu memberikan tanda ketika akan berbelok. Gunakan tangan untuk memberi tanda kepada pengendara lainnya jika hendak berbelok demi menjaga keselamatan sendiri dan juga orang lain.

Penggunaan lampu di malam hari

Saat bersepeda di malam hari, banyak goweser yang mengabaikan penggunaan lampu. Padahal lampu sangatlah penting untuk menjaga keselamatan goweser. Sebaiknya nyalakan lampu di bagian belakang dan di bagian depan sepeda. Lampu-lampu ini bisa diperoleh dengan mudah di toko-toko sepeda.

Kostum

Jika ingin menempuh rute bersepeda yang jauh, sebaiknya gunakan jersey sepeda  yang nyaman. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu tertutup dan tebal sebab kostum seperti ini akan membuat goweser mudah berkeringat. Keadaan tersebut bisa memicu terjadinya dehidrasi.

Minuman

Tak banyak goweser pemula yang membawa botol berisi air saat sedang bersepeda. Padahal asupan air selama bersepeda sangatlah diperlukan terlebih jika goweser menempuh jarak yang jauh. Sebaiknya setiap goweser membawa botol yang berisi air untuk menghindari dehidrasi selama bersepeda.

Peregangan

Jika goweser tidak terbiasa bersepeda, sebaiknya lakukan perengangan sebelum berangkat bersepeda. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya cidera. Peregangan sebaiknya juga dilakukan setelah selesai bersepeda untuk mengurangi rasa pegal dan kram di kaki, bahu dan juga di bagian punggung.





0 Komentar