7 Kesalahan Goweser Pemula (Newbie)
Tak sedikit orang
yang melakukan kesalahan saat mengendarai sepeda. Kesalahan ini biasanya
dilakukan oleh para pesepeda atau goweser pemula. Tentu saja
kesalahan-kesalahan tersebut membuat aktivitas bersepeda menjadi terasa kurang
nyaman. Nah, agar Anda terhindar dari kesalahan saat bersepeda, kesalahan2 yang biasa dilakukan goweser pemula.
Kesalahan2 yang Biasa Dilakukan Goweser Pemula
Posisi sadel
Kesalahan pertama
dan cukup sederhana berkaitan dengan posisi sadel. Para goweser pemula memiliki
anggapan bahwa sadel lebih enak berada di posisi yang rendah. Tujuannya tak
lain adalah jika kehilangan keseimbangan, maka kaki bisa segera menginjak
tanah. Sepintas lalu sepertinya pemikiran ini sangatlah tepat namun
sesungguhnya hal tersebut merupakan suatu kesalahan.
Posisi sadel yang terlampau rendah sesungguhnya akan membuat goweser menjadi lebih cepat lelah. Tenaga akan lebih banyak terkuras karena goweser harus mengayuh pedal dengan kekuatan yang berlebihan. Karena itu sebaiknya atur posisi sadel pada posisi yang tepat dan nyaman, tidak terlalu rendah ataupun tidak terlalu tinggi.
Posisi telapak kaki
Posisikan telapak
kaki pada pedal dengan posisi yang tepat. Hindari mengayuh dengan menggunakan
tumit ataupun bagian tengah telapak kaki sebab posisi telapak kaki seperti ini
membuat tenaga tidak bisa optimal.
Penggunaan gir
Goweser pemula pada
umumnya malas memindahkan gir. Gir yang seringkali diubah hanyalah gir bagian
belakang, sementara gir bagian depan diabaikan. Kebiasaan ini bisa beresiko
menyebabkan rantai keluar dari gir atau rantai menjadi lebih cepat rusak.
Rambu-rambu lalu lintas
Rambu-rambu lalu
lintas di jalan raya tentunya diperuntukkan bagi semua pengguna jalan termasuk
pada goweser. Sayangnya, cukup banyak para goweser pemula yang mengabaikan
lampu merah dan memilih untuk menerobos saat lampu merah menyala. Tentu saja
hal ini adalah suatu kesalahan yang bisa membahayakan goweser sendiri dan pengguna
jalan lainnya.
Saat berbelok
Salah satu dari 9
kesalahan yang biasa dilakukan goweser pemula terjadi saat hendak berbelok.
Memang sepeda tidak dilengkapi dengan sistem yang bisa memberikan tanda kepada
pengendara lainnya bahwa goweser hendak berbelok. Tetapi bukan berarti goweser
tak perlu memberikan tanda ketika akan berbelok. Gunakan tangan untuk memberi
tanda kepada pengendara lainnya jika hendak berbelok demi menjaga keselamatan
sendiri dan juga orang lain.
Penggunaan lampu di malam hari
Saat bersepeda di
malam hari, banyak goweser yang mengabaikan penggunaan lampu. Padahal lampu
sangatlah penting untuk menjaga keselamatan goweser. Sebaiknya nyalakan lampu
di bagian belakang dan di bagian depan sepeda. Lampu-lampu ini bisa diperoleh
dengan mudah di toko-toko sepeda.
Kostum
Jika ingin menempuh
rute bersepeda yang jauh, sebaiknya gunakan jersey sepeda yang nyaman. Hindari mengenakan pakaian yang
terlalu tertutup dan tebal sebab kostum seperti ini akan membuat goweser mudah
berkeringat. Keadaan tersebut bisa memicu terjadinya dehidrasi.
Minuman
Tak banyak goweser
pemula yang membawa botol berisi air saat sedang bersepeda. Padahal asupan air
selama bersepeda sangatlah diperlukan terlebih jika goweser menempuh jarak yang
jauh. Sebaiknya setiap goweser membawa botol yang berisi air untuk menghindari
dehidrasi selama bersepeda.
Peregangan
Jika goweser tidak
terbiasa bersepeda, sebaiknya lakukan perengangan sebelum berangkat bersepeda.
Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya cidera. Peregangan
sebaiknya juga dilakukan setelah selesai bersepeda untuk mengurangi rasa pegal dan
kram di kaki, bahu dan juga di bagian punggung.
0 Komentar