Pelajari Tata Cara Shalat Dengan Benar
Ada yang mengatakan:
“Apabila
hidupmu terasa hampa dan tidak teratur, maka mulailah dengan memperbaiki cara
shalatmu dan waktu shalatmu”
Ada benarnya juga karena cara shalat adalah cara kita
menghadap kepada Allah, cara kita berinteraksi meminta dan memelas kepada
Allah. Apabila caranya salah atau kurang tepat, tentu shalat kita kurang
pahalanya.
Untuk menghadap raja, presiden dan pejabat saja, ada tata
cara dan aturannya. Itu wajib diketahui oleh siapa saja yang akan menghadap,
baik itu aturan baju, aturan waktu sampai posisi dan gestur tubuh ketika
menghadap. Apa jadinya kalau kita menghadap raja atau presiden tidak pakai tata
cara yang benar? Tentu kita ditolak bahkan bisa jadi diusir.
Mari kita menuntut ilmu dan belajar kembali tata cara
shalat yang benar (sifat shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Terutama
bagi mereka yang baru hijrah atau mereka yang ingin memperbaiki hidupnya. Hendaknya
kita tidak mengandalkan ilmu tata cara shalat ketika di bangku sekolah umum
saja, tapi tetap sempurnakanlah!
Kita diperintahkan shalat dengan tata cara yang telah
diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku
shalat.” [HR. Bukhari]
Kami pribadi di awal-awal mengenal sunnah (hijrah) sangat
terketuk ingin memperbaiki tata cara shalat, salah satu buku yang pertama kami
beli adalah buku “Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam” buah karya
Syaikh Al-Albani rahimahullah. Buku yang sangat ilmiah dengan dalil dan
menuntun kami semakin cinta dengan sunnah.
Ternyata cukup banyak kisah yang kami dengar bahwa banyak
yang mengenal sunnah karena membaca buku beliau, misalnya Syaikh Ali Hasan
Al-Halabi, Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini
dan beberapa ikhwah di Indonesia
Demikian juga cara memperbaiki shalat kita adalah dengan
cara shalat tepat pada waktunya, tidak menunda-nunda karena urusan dunia yang
sebenarnya bisa ditinggal sementara. Shalat tepat waktu adalah salah satu
amalan yang paling Allah cintai karena menunjukkan prioritas utama kita kepada
Allah.
Perhatikan hadits berikut,
Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu , bahwa beliau
bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Amal
apakah yang paling dicintai Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab dengan sabdanya:
“Shalat pada waktunya.”
Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Kemudian
apa?” Beliau ulangi dua kali, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab dengan urutan: “Berbakti kepada
orang tua, kemudian
berjihad fi sabilillah.” [HR. Bukhari & Muslim]
Apabila kita menunda-nunda shalat, maka amal serta
kebaikan lain juga akan tertunda. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
rahimahullah menjelaskan,
“Tatkala manusia terlambat mendatangi shalat
dari menempati shaf pertama, kemudian (shalat berikutnya) terlambat lagi shaf
kedua, kemudian shaf ketiga (apalagi sengaja terlambat/ketinggalan shalat
berjamaah), maka Allah buat hatinya suka mengakhirkan semua amal shalih.”
[Syarah Riyadhus Shalihin 5/111]
Shalat
yang benar dan khusyu’ memiliki banyak keutamaan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang Muslim di mana tiba shalat
fardhu, lalu ia memperbagus wudhu, khusyuk dan rukuk dari shalatnya, melainkan
itu (shalatnya) menjadi kaffarah penghapus dosa yang sebelumnya, selama dosa
besar tidak ia langgar. Dan itu berlangsung sepanjang masa.”
[HR. Muslim]
Allah berfirman,
“Sungguh beruntunglah orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.”
[Al-Mu’minun/23:1-2]
Apabila shalat kita benar, khusyu’ dan tepat waktu, maka
akan mencegah kita dari perbuatan dosa dan maksiat yang merugikan diri kita
sendiri.
Allah berfirman,
“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.”
(QS. Al-Ankabut: 45)
(Artikel www.muslim.or.id)
Sholat khusyu atau sholat khusuk? Seperti apa shalat khusyu atau cara khusyu dalam sholat? Sudah tahu cara sholat khusyuk atau cara sholat khusyu?Tonton video dibawah ini:
0 Komentar