Mengenal Ciri-ciri dan Pribadi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam
Kelahiran Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
1. Allah Ta’ala
berfirman:
“Sungguh Allah telah
memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara
mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan mereka Al
Kitab dan Al Hikmah dan sebelum itu, mereka benar-benar berada dalam kesesatan
yang nyata.”(QS. Ali Imran:164)
2. Allah Ta’ala
berfirman:
“Katakanlah:
“Sesungguhnya saya ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Esa.” (QS. Al Kahfi:11)
3. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin.
Beliau menjawab:“Pada hari itulah aku dilahirkan, lalu diangkat menjadi Rasul dan
diturunkan Al-Qur’an kepadaku.” (HR. Muslim)
4. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dilahirkan pada hari Senin bulan Rabi’ul Awal di
Makkah Al Mukarramah tahun Al Fiil (571 M), berasal dari kedua orang tua yang
sudah ma’ruf. Bapaknya bernama Abdullah bin Abdul Muthallib dan ibunya bernama
Aminah binti Wahb. Kakek beliau memberinya nama Muhammad. Bapak beliau
meninggal dunia sebelum kelahirannya.
5. Sesungguhnya
termasuk kewajiban seorang muslim adalah hendaknya dia mengetahui kedudukan
Rasul yang mulia ini, berhukum dengan Al Qur’an yang diturunkan kepadanya,
berakhlak dengan akhlaknya serta mengutamakan dakwah kepada Tauhid yang mana
risalahnya dimulai dengannya sesuai firman Allah Ta’ala:
“Katakan: Sesungguhnya
saya hanya menyembah Rabbku dan saya tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya.” (QS. Al-Jin:20)
Nama dan Garis
keturunan (Nasab) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
1. Allah Ta’ala
berfirman:
“Muhammad adalah
Rasulullah.” (QS. Al Fath:29)
2. Rasullullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Saya memiliki lima
nama: Saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi yang Allah menghapus kekufuran
denganku, saya Al-Hasyir yang manusia dikumpulkan di atas kedua kakiku, dan
saya Al-’Aqib yang tidak ada Nabipun setelahnya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan Allah menamakannya
dengan “Raufur Rahim”
3. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenalkan dirinya kepada kita dengan beberapa
nama: “Saya Muhammad, saya
Ahmad, saya Al Muqaffy (Nabi terakhir) dan Al Hasyir, saya Nabi At Taubah, Nabi
Ar Rahman.” (HR. Muslim )
4. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidaklah kamu heran
bagaimana Allah memalingkan dari saya cacian orang-orang Quraisy dan laknat
mereka? Mereka mencaci dan melaknat saya (dengan sesuatu) yang sangat tercela,
dan saya adalah Muhammad.” (HR. Bukhari )
5. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah
telah memilih dari keturunan Ismail Kinayah, dan dari Kinayah Allah memilih
Quraisy, dari Quraisy Allah memilih bani Hasyim, dan dari bani Hasyim Allah
memilih saya.”(HR. Muslim )
6. Dan Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
“Namailah diri kalian
dengan nama-nama saya, tapi janganlah kalian berkuniah (mengambil gelar) dengan
kuniah saya. Karena sesungguhnya saya adalah Qasim sebagai pembagi diantara
kalian.” (HR. Muslim )
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, Seolah-olah kamu melihatnya
1. Bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yangpaling tampan wajahnya, paling bagus bentuk
penciptaannya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. (Muttafaq ‘Alaih)
2. Bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkulit putih dan
berwajah elok. (HR. Muslim)
3. Bahwasanya badan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu pendek, dadanya bidang, jenggotnya lebat, rambutnya sampai ke
daun telinga, saya (Shahabat-pent) pernah melihatnya berpakaian merah, dan saya tidak
pernah melihat yang lebih indah dari padanya. (HR. Bukhari)
4. Bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepalanya besar,
demikian juga kedua tangan dan kedua kakinya, serta tampan wajahnya. Saya (Shahabat-pent)
belum pernah melihat orang yang seperti dia, baik sebelum maupun sesudahnya.
(HR. Bukhari)
5. Bahwasanya wajah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bundar bagaikan Matahari dan Bulan.
(HR. Muslim)
6. Bahwasanya apabila
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam gembira, wajahnya menjadi bercahaya
seolah-olah seperti belaian Bulan, dan kami semua mengetahui yang demikian itu.
(Muttafaq ‘Alaih)
7. Bahwasanya tidaklah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tertawa kecuali dengan senyum, dan
apabila kamu memandangnya maka kamu akan menyangka
bahwa beliau memakai celak pada kedua matanya, padahal beliau tidak memakai
celak. (Hadits Hasan, Riwayat At Tirmidzi)
8. Dari Aisyah
Radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak pernah saya melihat Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas
kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah
dengan tersenyum.” (HR. Bukhari)
9. Dari Jabir bin
Samrah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya pernah melihat Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam pada bulan purnama. Saya memandang beliau sambil memandang
bulan. Beliau mengenakan pakaian merah. Maka menurut saya beliau lebih indah daripada bulan.” (Dikeluarkan At Tirmidzi, dia berkata
Hadits Hasan Gharib. Dan dishahihkan oleh Al Hakim serta disetujui oleh
Adz-Dzahabi)
10. Dan betapa
indahnya ucapan seorang penyair yang mensifati Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam dengan sya’irnya:
“Si Putih diminta
memohon hujan dari awan dengan wajahnya.
Si Pemberi makan
anak-anak yatim dan pelindung para janda.”
Sya’ir ini berasal
dari kalamnya Abu Thalib yang disenandungkan oleh Ibnu Umar dan yang lain.
Ketika itu kemarau melanda kaum muslimin, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam memohon hujan untuk mereka dengan berdo’a: Allahummasqinaa (Ya Allah
turunkanlah hujan kepada kami), maka turunlah hujan. (HR. Bukhari)
Adapun makna dan
sya’ir tersebut adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang disifati
dengan Si Putih diminta untuk menghadapkan wajahnya yang mulia kepada Allah dan
berdo’a supaya diturunkan hujan kepada mereka. Hal itu terjadi ketika beliau
masih hidup, adapun setelah kematian beliau maka Khalifah Umar bin Al Khathab
bertawasul dengan Al Abbas agar dia berdo’a meminta hujan dan mereka tidak
bertawasul dengan beliau.
Cap Kenabian Beliau
1. Dari Jabir bin
Samrah Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya pernah melihat cap kenabian diantara
kedua bahu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , (cap itu berbentuk)
gondok merah seperti telur burung dara yang menyerupai warna jasadnya.” (HR.
Muslim)
2. Dari Abdullah bin
Sarjas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya telah melihat Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, saya (juga) telah menemuinya, makan makanannya, minum
minumannya, dan saya pernah melihat cap kenabian di punuk pundaknya sebelah
kiri, di atas cap kenabian tersebut terkumpul tahi lalat semisal kutil.” (HR.
Muslim)
3. Dari Al Ja’du bin
Abdur Rahman berkata: “Saya mendengar As Sa’ib bin Yasid berkata: “Bibi saya
pergi membawa saya ke Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , kemudian
berkata: Wahai Rasulullah , sesungguhnya anak keponakan saya ini kurang sehat.
Maka beliau mengusap kepala saya dan mendoakan keberkahan buat saya. Lalu
beliau berwudhu, dan saya meminum air wudhu beliau. Kemudian saya berdiri di
belakang punggungnya. Saya melihat cap kenabian di antara kedua bahunya seperti
telur burung puyuh.” (Mutafaq ‘Alaih)
Keharuman aroma badan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
1. Dari Anas
radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam mempunyai warna kulit yang
bersih, keringatnya seperti mutiara, apabila berjalan beliau mendorongkan
badannya ke depan. Belum pernah saya
menyentuh sutra bergambar yang lebih lembut dari tangan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam . Dan saya belum pernah menciumminyak wangi dari Misk
maupun Ambar yang lebih harum dari baunya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam .” (Mutafaq ‘Alaih)
2. Dari Anas
radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi pernah mengunjungi kami, kemudian beliau
tidur siang sehingga berkeringat. Datanglah ibu saya dengan membawa sebuah
botol. Kemudian beliau mengalirkan keringat beliau ke botol tersebut, sehingga
Nabi terbangun dan bertanya: Wahai Ummu Sulaim, apa yang kamu lakukan? Ibu saya
menjawab: Keringatmu ini akan
kami jadikan sebagai parfum. Karena dia merupakan parfum yang paling wangi.” (HR. Muslim)
3. Bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dikenal dengan keharuman bau bila
bersua. (Disahihkan oleh Al-Albani di Shahih Al Jami’)
4. Dari Anas
radhiyallahu ‘anhu , bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak
pernah menolak bila diberikan minyak wangi. (HR. Bukhari)
5. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya: “Sebaik-baik minyak wangi
adalah Misk.” (HR. Muslim)
(Dinukil dari: Mengenl Pribadi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ,
Penulis: Syaikh Muhammad Jamil Zainu. Alih bahasa: Mukhlish Zuhdi. Penerbit
Yayasan Al-Madinah, Shafar 1419 H, hal. 11-16, 22-23)
http://www.salafy.or.id/kebunhidayah
0 Komentar